Ajian Kemat Jaran Guyang, Film Keenam yang Tayang Terbatas Tahun 2024
Film yang disutradarai oleh Mulyo Hr yang sekaligus merangkap sebagai penulis ini seharusnya sangat menarik. Terutama genrenya yang diusung, yaitu horor. Namun film berdurasi lebih dari 2 jam ini terpaksa tayang terbatas. Salah satunya Kota Semarang yang tidak memutar filmnya.
Apa yang terjadi? Film Ajian Kemat Jaran Guyang rilis di Minggu kedua bulan Juli ini saat kami intip di web 21, hanya tayang di kota asalnya, Cirebon. Entah bagaimana dengan bioskop lain seperti CGV?
Kami senang bahwa usaha film ini yang diproduksi SK Film yang berkolaborasi dengan Prokompim Kabupaten Cirebon mendapatkan layar di bioskop. Ini seperti kebangkitan film lokal yang mirip dengan beberapa tahun belakangan terjadi.
Makassar bisa jadi role model bagaimana film sineas di sana mengalami apa yang dirasakan awal-awal film mereka sulit mendapatkan banyak penayangan di kota-kota lain. Namun seiring waktu, konsisten yang mereka tunjukkan membuahkan hasil.
Mengenalkan Cirebon
Kebangkitan sineas lokal selalu menarik perhatian. Terutama misi yang mereka ingin sampaikan, seperti film ini yang ingin memperkenalkan Kabupaten Cirebon dari berbagai aspek.
Mengutip laman cirebonbagus.id, film Ajian Kemat Jarang Guyang dimaksudkan memperkenalkan keindahan alam, seni, budaya dan aspek lainnya di nasional maupun internasional.
Maka tidak heran, momentum hari jadi Kabupaten Cirebon ke-542 diincar agar film ini tayang saat itu. Sayang kebijakan jaringan bioskop tentu sulit dikompromi. Semua dilihat dari strategisnya berbagai aspek. Mau nggak mau harus mengikuti kebijakan.
Sinopsis dan video
Letak ceritanya yang kuat karena diangkat dari legenda yang ada di Cirebon seharusnya dapat menarik banyak perhatian. Apalagi disandingkan dengan kisah romantis di dalamnya.
Ya, seorang pria yang berlatar orang miskin tinggal bersama ibunya. Saat dihadapkan kerasnya hidup untuk sekedar mengisi perut yang kosong, sang pria yang beranjak dewasa mulai merasakan jatuh cinta pada seorang wanita.
Seperti main tebak-tebakan, film ala-ala Romeo dan Juliet ini membuat sang pria merasa jarak dirinya dan pujaannya bak langit dan bumi.
Jika di luar sana kisahnya akan tentang perjuangan cinta, maka di sini caranya mendapatkan cinta penuh bumbu dan realita.
Sesuai judulnya, film ini mengarah yang namanya pelet. Sudah lumrah mungkin bagi sebagian penonton yang saat ini masuk generasi milenial ke atas.
Terlalu berat?
Membicarakan karya dari pembuat lokal, apalagi eksistensinya masih bisa dihitung jari, rasanya sudah ketebak bahwa film ini akan sulit mendapatkan jumlah penayangan yang banyak beberapa kota di Indonesia. Syukur-syukur di kota sendiri bisa ditayangkan.
Menurut kami, dari sisi durasi yang kami lihat di web 21, film bergenre horor drama ini berdurasi 132 menit. Berat..berat!
Ini bukan film dokumenter atau kisah seseorang yang dianggap berdampak secara nasional. Mungkin sang sutradara lupa memotong durasinya.
Beberapa film lokal yang bahkan menggandeng pemain film yang punya nama saja masih tidak sanggup mengangkat filmnya. Apalagi harus menaruh semua lini pemain dengan rasa lokal.
Film ini butuh dorongan dari sisi promosi. Kami tidak melihat banyak film ini dipromosikan di media sosial. Jika ada, mungkin kami saja yang tidak terpapar karena jangkauan promosinya tidak besar.
Dengan label penonton 13+ atau remaja, rumah produksi film seharusnya dapat menggerakan generasi Z di tempat mereka agar lebih banyak promosi. Apalagi tujuan utama film ini sangat baik untuk mengenalkan Kabupaten Cirebon lebih luas lagi.
6 film Indonesia
Faktor lain yang juga berpengaruh pada film Ajian Kemat Jarang Guyang adalah daftar film yang tayang bersamaan mereka (film Ajian Kemat). Ada 3 film yang sangat kuat menurut kami di bawah ini. Ada yang bisa menebak?
- Harta Tahta Boru Ni Raja 🆕
- Mungkin Esok Lusa atau Nanti 🆕
- Jurnal Risa by Risa Saraswati 🆕
- Sekawan Limo
- Marni - The Story of Wewe Gombel
- Ipar Adalah Maut
...
Ikuti kami di Twitter @kofindo untuk mendapatkan jadwal film Indonesia di Kota Semarang. Jangan lupa follow dan terima kasih sudah menghubungi kami di sana (Twitter)
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar