Kofindo

Bulan September kita punya jagoan baru meski nunggu 2 minggu . Film Laura yang kisahnya diambil dari kisah nyata dan rame ini rupanya mampu menarik perhatian. Kami jadi ingat dengan film Vina yang juga kurang lebih sama diangkat ke layar lebar. Film Laura langsung sukses menembus semua bioskop di Kota Semarang yang berjumlah 11 tempat usai dirilis Kamis kemarin (12/9). Bahkan film yang tayang bersamaan meski bergenre horor, seolah ciut. Ya, film Malam Keramat malah hanya mendapat 1 bioskop saja.  Dibalik itu semua tentu melihat rumah produksi MD Pictures yang membuat film seakan itu wajar. Ada banyak film yang dibawa sukses oleh sang produser, Manoj Punjabi. Ditambah kali ini kerja samanya dengan Hanung Bramantyo yang duduk sebagai sutradara. film ini memang diharapkan untuk menarik banyak penonton. Tentu, aura positifnya juga mempengaruhi kami yang memprediksi film ini harusnya bisa masuk dalam jajaran box office. Namun kita tidak tahu bagaimana ke depannya, hanya menduga-duga saja.

Kami pikir hanya film Indonesia yang kental sineas lokal saja yang mendapat tayangan terbatas, ternyata ada juga film yang diperankan beberapa nama populer dan senior yang juga harus merasakan filmnya tidak ditayangkan secara luas di seluruh Indonesia. Selamat datang di Minggu kedua bulan ini yang jatuh pada tanggal 12 September. Ada 1 film yang langsung ngebut ngambil semua tempat di bioskop Kota Semarang. Sementara itu, ada yang terpaksa tidak tayang dan juga genre horor yang tidak pernah absen. Dul Muluk Dul Malik  (Terbatas) Gairah perfilman dari Sumatera semakin kental di bulan September. Apalagi kali ini digarap dengan banyak membawa nama yang familiar bagi kami. Kesan lokalnya semakin menyala dengan membawa dialog bahasa Palembang di dalam ceritanya. Film Dul Muluk Dul Malik mencoba memadukan tren film tahun 2024 yang fokus pada horor komedi dengan pesan yang sering akhir-akhir ini terjadi di kalangan remaja, yaitu bullying. Dari video trailer, ceritanya terasa banyak. Ada sosok

Menawarkan kisah romansa berbalut religi, film yang dibintangi Yuki Kato ini tidak mampu menaklukkan Kota Semarang dalam penayangannya. Padahal filmnya diadaptasi dari novel berjudul sama karya Athi Al Rahman. Membuka lembaran baru di Minggu ketiga bulan Maret , film Dua Surga dalam Cintaku sepertinya tidak memenuhi harapan penonton. Film yang mengambil syuting di Mekkah dan Madinah ini seharusnya bisa sukses menurut kami. Namun entahlah. Sinopsis dan video Sangat disayangkan memang. Comeback Yuki Kato ke layar lebar tidak sesuai ekspetasi yang kali ini mengambil peran sebagai Zilka.  Jika dalam cerita komik, pemeran utama atau MC biasanya yang kami sukai adalah pria atau laki-laki. Namun dalam film ini MC-nya adalah perempuan, yaitu Yuki Kato. Zilka di dalam video trailer diperlihatkan begitu agresif sebagai perempuan yang mendadak jatuh cinta pada pandangan pertama pada sosok pria bernama Arham yang diperankan  Aliff Alli yang rupanya pemeran dari Malaysia. Rasa penasaran Zilka tanpa

Bulan Agustus luar biasa untuk Kota Semarang. Rasanya ini kali pertamanya dalam 1 bulan, ada 3 film yang mengunjungi Ibu Kota Jawa Tengah untuk promosi filmnya lewat para pemainnya. Apakah Kota Semarang sangat diperhatikan? Jika benar, maka tidak sia-sia apa yang kami tulis di blog selama ini. Apalagi sampai dibaca oleh mereka (film). Kami cukup senang meski tidak datang secara langsung. Rossa di Queen City Film All Access to Rossa 25 Shining Years yang tayang awal bulan Agustus memang hanya diputar di 2 bioskop saja, Paragon dan Queen. Meski begitu, film bergenre dokumenter ini dapat bertahan hampir 2 minggu.  Minggu, 11 Agustus 2024 Kedatangan Rossa di Queen City benar-benar dimanfaatkan betul oleh pihak mal dengan memberikan panggung besar di atrium. Kedatangannya tentu tidak sekedar menyapa dan mempromosikan film, tapi juga mini konser. Sesuatu yang mahal apabila mendatangkannya secara langsung dari segi biaya untuk sekedar bernyanyi. Momen tur film adalah berkah bagi Semarang dan

Akhirnya kami menutup Minggu kedua bulan Maret dengan film terakhir yang kami posting di blog, Kartolo Numpak Terang Bulan. Seperti apa perjalanannya di Kota Semarang film berdurasi 109 menit ini? Tak banyak terdengar promosinya saat pertama kali kami menuliskannya di blog saat merilis jadwal filmnya di bulan Maret kemarin. Film bergenre drama ini meski dibungkus komedi, filmnya ditaruh di label penonton dewasa (17+). Sungguh terlalu hehe.. Sinopsis dan video Ya, mau gimana. Kami hanya melihat persepektif dari tren penonton Kota Semarang bahwa levelnya itu menyulitkan jika ingin mengincar jumlah penonton. Tapi, untuk sebuah karya kami akan menghargainya terlepas apa yang kami pikirkan. Misi filmnya sangat menarik karena mengangkat ikon komedian ludruk dari Surabaya yang paling tersohor. Bahkan, film ini harus ditinggal pemerannya yang meninggal usai syuting. Sebuah dedikasi tinggi untuk filmnya yang bisa tayang kepada Almarhum. Dari sisi cerita, filmnya mengisahkan tentang Cak Kartolo

Bulan September datang dengan membawa banyak gerbong, 3 film baru dan 5 film yang masih tayang. Diantara ketiga film yang baru dirilis, genre horor masih jadi teman setia bioskop Tanah Air, khususnya Kota Semarang. Halo, September yang Kamis pertamanya jatuh pada tanggal 5. Film yang mana ingin kamu tonton minggu ini. Yang menarik dari sisi promosinya yang kami pikir kuat adalah Seni Memahami Kekasih. Selebihnya tenggelam dari linimasa media sosial. Cinta Dari Timor Tidak seperti yang kami bayangkan jika film ini dikerjakan atau dibuat sineas dari orang-orang Indonesia Timur seperti Papua atau sebagainya. Timor adalah latar yang dipakai untuk menampilkan kisah dua orang yang sedang jatuh cinta. Ternyata film ini tentang kisah asmara yang mengambil latar referendum Timor Timur dengan 2 nama tokohnya, Langit dan Bintang. Entah kenapa akhir-akhir ini nama-nama pemeran utama lebih unik dari biasanya. Film yang dibuat rumah produksi Clockwork Films ini berdurasi 82 menit. Duduk sebagai sutr

Kota Semarang bulan Agustus masih ramai dikunjungi pemain film Indonesia. Setelah film Rumah Dinas Bapak , sekarang giliran film Thaghut. Tak tanggung-tanggung, dua kali visit Semarang. Wew... Yang pertama pada tanggal 18 Agustus di The Park Mall. Beruntung buat yang sudah lebih dulu nonton bersama pemain utamanya, Yasmin Napper dan sang sutradara, Bobby Prasetyo. Lalu kedua, nonton bareng lagi di Citra XXI yang tak sengaja kami lihat di Instagram @leopictures_official. Lagi-lagi sang pemeran utama yang hadir bersama sutradara. Kenapa hanya mereka berdua?  Oh ya, gambar kedua di bawah ini juga dari IG yang sama. Sayangnya diantara keduanya mereka datang, kami tak bisa ikutan. Jika di The Park kami tahu jadwalnya, sedangkan di Citra XXI malah baru tahu saat ingin menulis artikel ini. Terima kasih sudah memberi perhatian untuk penonton di Kota Semarang. Semoga sukses tembus box office filmnya. ... Film Thaghut sendiri rilis pada tanggal 29 Agustus 2024 di minggu ke-5 atau terakhir bulan

Ternyata film Tanduk Setan sudah tayang di Netflix bila kamu penasaran dengan film berdurasi 81 menit ini. Kami baru menemukannya saat mencarinya di google. Intip perjalanannya selama tayang di bioskop Kota Semarang di halaman ini. Bergenre horor, film yang disutradarai 3 orang sekaligus ini, yaitu Amriy R. Suwardi, Bobby Prasetyo tidak sekedar tayang saat bulan puasa. Melainkan memanfaatkannya dengan ide menulis 'film horor ramadan' di posternya. Semacam provokasi sekaligus promosi. Menarik juga. Sinopsis dan video Jika jumlah sutradaranya tadi ditulis 3 orang, maka jumlah rumah produksi yang menggarap juga rupanya 3 perusahaan juga, yaitu Forka Film, Asa Film dan Stavision Plus. Entah kenapa film ini begitu banyak yang mengerjakannya. Film Tanduk Setan direpresentatifkan merujuk pada Hadist Bukhari dan Muslim yang berbunyi: "Janganlah mengerjakan salat kalian ketika matahari terbit dan matahari tenggelam karena ketika itu terbit dua tanduk setan'. Entah kenapa kami s