Jadwal Bioskop Semarang: Kamis Minggu Kelima Bulan Oktober 2025, Ada 3 Film Baru + 1 Tidak Tayang

Oktober masih menyisakan jadwal rilis terakhir di minggu kelima. Empat film Indonesia baru resmi tayang serentak nasional pada Kamis, 30 Oktober 2025. Sayangnya, seperti minggu sebelumnya, satu judul tayang terbatas dan belum masuk Semarang.

Formasi genre tetap beragam: horor, komedi, drama-romansa. Yang paling menarik justru tidak tayang di SemarangBadik, film horor-budaya Makassar yang mengangkat senjata tradisional sebagai simbol kutukan.

Berikut ulasan singkat 4 film baru plus update layar di bioskop Semarang.

Shutter (Remake Thailand yang Angkat Isu Berat)

Bukan Falcon Pictures namanya jika proyeknya tidak "remark". Kali ini, studio tersebut kembali berkolaborasi dengan GDH (studio asal Thailand) setelah sukses me-remake Pee Mak menjadi Kang Mak (2024). 

Pengumuman remake film horor legendaris ini bahkan sempat debut di Cannes Film Market, sebuah ajang bergengsi perfilman dunia. Hal ini menunjukkan ambisi Shutter versi Indonesia untuk tidak kalah global.

Nama-nama populer pun ikut meramaikan film berdurasi 89 menit ini, sebut saja Vino G Bastian, Anya Geraldine, Niken Anjani, Nugie, Donny Alamsyah, dan banyak lagi.

Tentu, alur ceritanya dikemas menarik dan berbeda dari kebanyakan film horor Indonesia. Shutter tidak hanya mengandalkan jumpscare murahan, tetapi berani mengangkat isu-isu berat seperti pelecehan seksual, perundungan kampus, dan ketidaksetaraan gender. Film ini terinspirasi dari laporan Komnas HAM 2025 mengenai kasus kekerasan yang sering luput dari pelaporan.

Sayangnya, meski sempat mengadakan cinema visit di beberapa kota, termasuk Semarang, jumlah bioskop yang didapatkan Shutter di Kota Semarang terbilang "standar". 

  1. Mangkang
  2. Java
  3. Central City
  4. DP
  5. Paragon
  6. Tentrem
  7. Majapahit
  8. Setiabudi
  9. Uptown

Film ini tayang di 9 bioskop. Kami pikir, dengan gaung sebesar ini, Shutter berpotensi menguasai seluruh jaringan bioskop.

Si Paling Aktor (Komedi Ringan yang Bikin Tawa dan Mikir)

Bergenre komedi ringan, film produksi MD Pictures ini harus berhadapan langsung dengan film komedi yang masih kuat bertahan di Kota Semarang, yaitu Maju Serem Mundur Horor.

Diadaptasi dari novel karya Adhitya Mulya (rilis 2024), Si Paling Aktor berkisah tentang Gilang, seorang figuran gigih yang selalu "overacting" hingga mendapat julukan tersebut. Sutradara Ody menjelaskan bahwa adaptasi ini menambahkan elemen aksi dan romansa agar lebih sinematik, tetapi tetap menjaga esensi perjuangan kru film yang sering terlupakan.

Kisahnya mungkin mirip dengan beberapa cerita perjuangan di komik yang pernah kami baca. Namun, yang pasti, film ini bukan sekadar lucu. Si Paling Aktor adalah refleksi kerasnya dunia figuran—mulai dari uang habis untuk kostum, hingga risiko di-blacklist karena terlalu totalitas. Dedikasi seperti inilah yang justru menyelamatkan nyawa saat masa krisis.

Film ini sangat cocok bagi siapapun yang sedang berjuang dalam karier, membuat penonton tertawa sambil merenung: "Setiap peran kecil pun berharga."

  1. Mangkang
  2. Java
  3. Central City
  4. Citra
  5. DP
  6. Queen
  7. Tentrem
  8. Uptown

Di Kota Semarang, Si Paling Aktor mendapatkan 8 bioskop. Apakah jumlah layarnya akan bertambah pada hari kedua penayangannya? Kita nantikan!

Pengin Hijrah (Drama Religi dengan Kemewahan Latar Uzbekistan)

Lagi-lagi diadaptasi dari novel, kali ini karya Hengki Kumayandi, film ini mengisahkan Alina (Steffi Zamora) yang berjuang mencari makna hidup melalui hijrah.

Mengusung genre drama romansa religi, Pengin Hijrah bisa dibilang paling menarik dari sisi latar belakang. Sebanyak 30% proses produksi dilakukan di Uzbekistan (Samarkand, Bukhara, Tashkent) untuk menampilkan latar historis Islam yang kaya dan autentik.

Ide cerita lahir dari pengalaman eksekutif produser Budi Yulianto saat ziarah ke makam Imam Bukhari di Uzbekistan. Film ini diharapkan menjadi "jembatan" budaya, mempromosikan wisata Belitung (latar Alina) dan Uzbekistan (kampung halaman Omar), bahkan berpotensi memicu kolaborasi pariwisata kedua negara—mirip efek Laskar Pelangi yang membuat Belitung mendadak hits kala itu.

Sayangnya, saat rilis perdana, film Pengin Hijrah di Kota Semarang hanya mendapatkan 4 bioskop. Untuk film dengan pemandangan luar negeri yang begitu mewah, ini terasa sangat disayangkan. 

  1. Mangkang
  2. Central City
  3. Citra
  4. Setiabudi

Kami berharap hari kedua dapat tambahan layar bioskop.

Badik (Kearifan Lokal Makassar yang Belum Beruntung di Semarang)

Judul film ini diambil dari nama senjata tradisional khas Indonesia yang identik dengan suku Bugis dan Makassar. Perfilman Tanah Air kembali dihibur dengan kehadiran film dari Sulawesi yang sangat kental budaya lokalnya.

Sinopsis dan videonya klik di sini

Meskipun begitu, ada beberapa wajah familiar yang turut menghiasi film berdurasi 84 menit ini. Ini menunjukkan Badik bukanlah film yang 100% lokal, melainkan hasil kolaborasi, mengingat ada nama Fajar Umbara yang ikut menulis naskah, serta PH Nasional, Indora Global Film, yang memproduksinya.

Film ini sendiri sudah dipersiapkan jauh sebelum pandemi Covid-19 melanda. Karena pandemi, jadwal tayang pun batal dan baru bisa diputar pada Oktober ini.

Bioskop Kota Semarang agaknya masih menjadi "momok" bagi film-film yang sangat kental dengan kearifan lokal daerah tertentu, terutama dari Sulawesi seperti Makassar. Ditambah fakta bahwa film ini sudah syuting sejak lama, jadilah alasan kombo mengapa Badik tidak tayang di Semarang, melainkan hanya di kota-kota tertentu.

Total 9 Film Indonesia di Semarang

Dengan tambahan 3 film baru dan 1 film yang harus angkat kaki, bioskop di Kota Semarang kini menayangkan total 9 film Indonesia di weekend terakhir Oktober ini.

  1. Pengin Hijrah 🆕
  2. Shutter 🆕
  3. Si Paling Aktor 🆕
  4. Air Mata Di Ujung Sajadah 
  5. Maju Seram Mundur Horor 
  6. Tumbal Darah 
  7. Getih Ireng
  8. Rangga & Cinta 
  9. Kang Solah

Film-film long-running seperti Kang Solah dan Rangga & Cinta yang sudah sebulan menemani penonton masih terus tayang hingga tulisan ini kami posting. Jumlah layarnya pun terbilang masih banyak.

...

Jadi, dari tiga film baru yang tayang di bioskop Semarang, mana yang menjadi pilihan Anda?

Artikel terkait :

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Harga Tiket Bioskop Cinepolis Java Supermall Semarang Naik Drastis! Cek Daftar Terbarunya

Kenalan dengan Film Badik: Kisah Harga Diri Bugis-Makassar, Kenapa Belum Tayang di Bioskop Semarang?

Film Cyberbullying: Kisah Perundungan Digital yang Wajib Ditonton, Sayangnya Belum Hadir di Semarang

Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung jadi Film Ke-13 yang Tembus 1 Juta Penonton Tahun 2025 Usai Tayang 8 Hari