Jadwal Bioskop Semarang: Kamis Minggu Ketiga Bulan Oktober 2025, Ada 4 Film Baru
Dari empat film pendatang baru pekan ini, tiga di antaranya tampil dominan dengan nuansa bahasa dan budaya Jawa yang kental, setidaknya dari trailer yang kami tonton. Tema pernikahan, yang selalu laris, kembali mendapat panggung, bersanding dengan genre horor dan drama yang sudah jadi langganan.
Layar bioskop Semarang masih didominasi persaingan ketat antara Kang Solah dan Rangga & Cinta. Tak terelakkan, hype dua film box office lokal ini membuat empat film baru harus sedikit "menderita" dalam perebutan jam tayang. Lantas, film apa yang akan kami pilih tonton minggu ini?
Berikut review singkat dan jadwal tayang perdana di Semarang untuk empat film baru:
Getih Ireng (Horor)
Hitmaker Studios kembali dengan proyek baru yang diangkat dari kisah viral, kali ini dari utas Twitter populer karya @JeroPoint. Thread ini terinspirasi dari kisah nyata tentang santet kuno Jawa yang dinamakan "Getih Ireng".
Santet ini diklaim menargetkan darah dan keturunan, yang konon menyebabkan keguguran berulang. Mitos mistis lokal yang mencekam ini dijamin akan bikin bulu kuduk merinding!
Untuk memperkuat drama dan kengerian, film ini menduetkan Titi Kamal dan Darius Sinathrya sebagai pasangan suami istri. Meski baru pertama kali berpasangan di layar lebar setelah 20 tahun, chemistry keduanya disebut sukses memperkuat adegan emosional. Kehadiran Sara Wijayanto melengkapi elemen mistis yang selalu berhasil.
Ditambah lagi, latar tahun 1980-an yang disajikan lengkap dengan kendi darah hitam, tikus mati, dan kembang setaman semakin menambah kesan horor otentik.
Di Kota Semarang, Getih Ireng saat rilis perdana mendapatkan 10 bioskop.
- Mangkang
- Java
- Central city
- Citra
- DP
- Paragon
- Tentrem
- The Park
- Majapahit
- Setiabudi
Jangan Panggil Mama Kafir (Drama)
Jarang ada film yang mengangkat perspektif lain dari cinta beda agama, terutama yang menyoroti perjuangan anak dari pasangan dengan keyakinan berbeda.
Cerita ini diadaptasi dari pengalaman nyata seorang ibu yang mati-matian mempertahankan hak asuh anak di tengah perbedaan keyakinan. Sutradara Dyan Sunu Prastowo menegaskan, "Ini adalah perjalanan emosional tentang cinta ibu yang harus menghadapi realita perbedaan keyakinan di masyarakat Indonesia."
Film ini menjadi kado spesial ulang tahun ke-21 Maxima, rumah produksi yang sukses dengan Wedding Agreement.
Di Kota Semarang, Jangan Panggil Mama Kafir saat rilis perdana mendapatkan 9 bioskop. Bersaing ketat dengan genre horor jika sudah begini.
- Mangkang
- Java
- Central City
- Citra
- DP
- Tentrem
- The Park
- Majapahit
- Uptown
Menuju Pelaminan (Drama Komedi Romantis)
Film ini hadir sebagai angin segar bergenre drama komedi romantis, menawarkan mix tawa, air mata, dan pesan moral tentang toleransi antar adat.
Menjadi proyek spesial ulang tahun ke-80 PFN, film ini lahir dari program Pitching Forum Indonesia Film Financing (IFF) dan melakukan syuting di Yogyakarta dan Padang untuk menjaga otentisitas budayanya.
Yang menarik, Menuju Pelaminan menjadi salah satu komedi romantis lokal pertama yang menggunakan teknologi virtual production (XR) dari V2 Indonesia. Efek imersif ini membuat visual lanskap Yogyakarta-Padang terasa hidup dan memukau, diiringi promosi pariwisata, arsitektur tradisional, adat perkawinan, dan alam yang indah.
Film ini kami rekomendasikan bagi yang butuh cerita ringan namun bermakna dengan latar budaya Indonesia yang kaya.
Di Kota Semarang, Menuju Pelaminan saat rilis perdana hanya mendapatkan 2 bioskop. Tak peduli semenarik apa dibalik layarnya, selera penonton masih jadi panduan utama di Semarang. Semoga lusa sudah bertambah kami harap.
- Citra
- Queen
Cristine (Horor Psikologis)
Di deretan terakhir, ada horor psikologis Cristine yang terasa paling "menyedihkan" karena hanya mendapatkan 1 bioskop (Transmart Setiabudi) saat rilis perdana di Kota Semarang.
Film ini tidak hanya sekadar menyeramkan, namun memadukan horor psikologis, konflik keluarga, dan elemen mistis lokal. Selain teror, Cristine mengangkat tema iman, toleransi antar alam, dan tuntunan rohani, dengan tokoh agama seperti Ustadz Qohar yang menjadi simbol harapan.
Beberapa ulama bahkan mengapresiasi karena film ini dianggap "bukan sekadar hiburan, tetapi pengingat bahaya perjanjian gelap." Cristine diprediksi menjadi salah satu horor terbaik 2025, yang menawarkan kedalaman emosional mirip Impetigore.
Total 9 Film di Bioskop Semarang
Hadirnya empat film baru ini otomatis menggusur tiga film lainnya. Kini, total ada 9 film yang sedang tayang di bioskop Kota Semarang.
Keluar :
— Kofindo (@Kofindo) October 17, 2025
1. Dilanjutkan Salah Disudahi Perih
2. Dibalik Pintu Kematian
3. Yakin Nikah#Semarang #kofindo
Kalau kami, mungkin akan mencoba Getih Ireng atau Jangan Panggil Mama Kafir untuk awal pekan. Kalau Ciners Semarang, pilih nonton film yang mana?
Artikel terkait :
- Jadwal Bioskop Semarang: Kamis Minggu Kedua Bulan Oktober 2025, Ada 3 Film Baru
- Jadwal Bioskop Semarang: Kamis Minggu Pertama Bulan Oktober 2025, Ada 3 Film Baru
- Jadwal Bioskop Semarang: Kamis Minggu Keempat Bulan September 2025, Ada 3 Film Baru + 1 Tidak Tayang
- Jadwal Bioskop Semarang: Kamis Minggu Ketiga Bulan September 2025, Ada 3 Film Baru
- Lainnya
Komentar
Posting Komentar