Dulu Pembuat Film Berlomba Mendapatkan Jatah Layar, Sekarang?
Halaman ini terinspirasi dari artikel kompas.com yang dipublish tanggal 26 Agustus 2021. Bagaimana pengelola bioskop punya tantangan tak kalah berat selain meyakinkan pemerintah agar diberi kelonggaran untuk beroperasi di masa pandemi, yaitu membujuk pembuat film.
Selamat datang bulan September, akhirnya kami menyapa juga di sini. Bioskop tutup sudah memasuki hari ke-70 hingga artikel ini kami buat.
Ada kabar baik dari Kota Semarang yang levelnya kini berstatus level 2. Itu artinya bioskop sudah diperbolehkan buka, namun dengan kapasitas hanya 30 persen saja.
PPKM level 2 di Kota Semarang, bioskop sudah boleh buka tapi dengan ketentuan 30%
— Kofindo (@Kofindo) September 2, 2021
Tetap dilema juga sebenarnya. Karena dengan kapasitas 50 persen saja, orang-orang masih enggan ke bioskop. Bagaimana hanya dengan 30 persen? Namun setidaknya, Pemkot Semarang sudah memberi jalan. Hanya tinggal bagaimana pengelola bioskop mengambilnya.
Membujuk pembuat film
Saat membaca kutipan yang dikatakan oleh Ketua Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin dalam laman Kompas, kami tentu juga sangat khawatir dan sedih.
Pengelola bioskop punya tantangan yang tak kalah berat selain terus berusaha meyakinkan pemerintah agar mereka diberi kelonggaran untuk kembali beroperasi di masa (PPKM), yaitu mengajak kembali para pembuat film. https://t.co/AG8ohc2fjN
— Kofindo (@Kofindo) August 28, 2021
"Sudah hampir dua tahun mereka enggak mau (karena) kapasitas (bioskop) 50 persen, nanti rugi. Film nasional enggak ada, cuma satu dua yang masuk"
— Kofindo (@Kofindo) August 28, 2021
Djonny Syafruddin
Artikel terkait :
Komentar
Posting Komentar