Tur Film Seribu Bayang Purnama di Kota Semarang: Semarak, Tapi Cepat Pudar
Kami lagi-lagi ketinggalan kabar kalau cast dan filmmaker film baru datang ke Semarang. Ada saja halangannya buat bisa lihat langsung. Padahal, film yang mampir kali ini bukan sembarang film: Seribu Bayang Purnama, sebuah karya yang mengusung problematika petani dengan misi sosial yang kuat. Yuk, intip keseruan tur mereka di kota kita!
Kami baru tahu soal kedatangan tim Seribu Bayang Purnama lewat postingan media sosial pada 4 Juli 2025, sehari setelah film ini rilis perdana. Sayangnya, kami cuma bisa gigit jari karena nggak bisa hadir.
Tapi, kami acungin jempol buat tim film ini yang rela tur ke beberapa kota, termasuk Semarang. Pendekatan visit cinema seperti ini selalu jadi favorit kami, soalnya terasa lebih personal dan bikin penonton antusias.
Tur promosi mereka digelar di DP Mall XXI, yang lokasinya jelas lebih strategis dibandingkan Bioskop Setiabudi yang juga menayangkan film garapan Ahdi Jamhur ini.
Tapi, ada yang bikin kami miris: meski punya misi mulia, Seribu Bayang Purnama cuma bertahan kurang dari seminggu di bioskop Semarang. Mirip banget nasibnya dengan Angel Pol, yang juga cepat turun meski sempat bikin heboh lewat tur promosi.
Apa Promosi Tur Bioskop Sudah Nggak Ngefek?
Kami aw . . . kira, kalau pemain dan sutradara sampai datang langsung, filmnya pasti bisa bertahan lebih lama. Kenyataannya? Nggak gitu. Apa ada yang salah, atau ekspektasi kami yang kelewat tinggi?
![]() |
Sumber foto dari Instagram@seribubayangpurnama, lihat di sini aslinya |
Promosi tur bioskop sebenarnya nggak sepenuhnya ketinggalan zaman. Interaksi langsung dengan aktor atau sutradara bisa bikin penonton penasaran. Tapi, di era digital ini, tur saja nggak cukup. Perlu dikombinasikan dengan strategi lain biar lebih nendang.
Kami cek akun Instagram @seribubayangpurnama, dan ternyata mereka aktif banget berbagi info terbaru. Jadi, mungkin bukan promosi yang kurang, tapi kami yang ketinggalan update, hehe.
Lalu, kenapa Seribu Bayang Purnama cuma bertahan sebentar di Semarang? Kalau dipikir-pikir, film ini punya kemiripan dengan Angel Pol: keduanya mengusung tema sosial yang spesifik.
Seribu Bayang Purnama bicara soal perjuangan petani dan pertanian alami, sementara Angel Pol mengangkat isu sosial lewat dangdut koplo. Tema seperti ini memang keren, tapi sepertinya kurang nge-click dengan selera penonton Semarang, yang mungkin lebih doyan genre ringan seperti komedi atau horor.
Belum lagi, Seribu Bayang Purnama rilis awal Juli 2025, bersaing ketat dengan film Hollywood macam Jurassic World Rebirth yang lagi jadi primadona. Film lokal lain seperti Arwah juga ikut mencuri perhatian dengan genre horornya yang selalu laris manis. Jadi, wajar kalau film dengan tema berat ini agak ketutupan.
SUDAH KELUAR 📢
— Kofindo (@Kofindo) July 9, 2025
Hari ke-7, Rabu (9/7), film Seribu Bayang Purnama sudah keluar dari bioskop Setiabudi.
Film bertahan 6 hari di Kota Semarang.#Kofindo #Semarang
Pesan buat Tim Seribu Bayang Purnama
Terima kasih sudah mampir ke Semarang! Misi sosial film ini, yang menyumbangkan keuntungan tiket untuk pemberdayaan petani, benar-benar patut diacungi jempol. Sayangnya, waktu tayang yang singkat bikin kami nggak sempat menikmati lebih lama. Lain kali, kabari kami lebih awal ya, biar nggak ketinggalan lagi, hehe.
Pantauan terbaru dari Instagram Seribu Bayang Purnama menunjukkan film ini masih tayang di beberapa kota lain. Buat kamu yang belum nonton, buruan cek bioskop terdekat sebelum filmnya turun! Jangan sampai nyesel bilang, “Duh, belum sempat nonton,” seperti kami.
Artikel terkait :
- Jadwal Bioskop Semarang: Kamis Minggu Pertama Bulan Juli 2025, Ada 4 Film Baru
- Tur Film Angel Pol di Semarang: Semarak Promosi, Tapi Kok Cuma Seminggu?
- Tur Dasim di Citra XXI Semarang: Horor Seru yang Sayang Dilewatkan!
- Tur Pengepungan di Bukit Duri di Semarang: Strategi Pemasaran Joko Anwar yang Menggebrak!
- Lainnya
Komentar
Posting Komentar