Film Mas Gagah Pergi (YouTube)

Masa pandemi begini, apalagi bioskop ditutup, kita butuh hiburan seperti menonton film. Mungkin kamu sudah memiliki banyak referensi film. Namun bila belum, film Indonesia yang diunggah di YouTube ini bisa ditonton sebagai teman di rumah.

Film ini diunggah oleh akun Helvy Tiana Rosa. Dilihat dari data tentang film Mas Gagah Pergi yang tayang di bioskop tahun 2016, beliau adalah produser film tersebut. Sekaligus penulis kisahnya.

Langsung ditonton saja, semoga bermanfaat. Kami menaruhnya di sini hanya membawa kode sematkan (embed) saja. Dan video adalah milik dari akun Helvy Tiana Rosa

Artikel terkait :

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jadwal Bioskop Semarang: Kamis Minggu Pertama Bulan Juni 2025, Ada 4 Film Baru

Gambar
Halo, cinephile Semarang! Mengawali Juni 2025, bioskop tanah air kedatangan empat film Indonesia dengan vibe yang beda-beda. Uniknya, salah satu film hadir dalam dua versi, lho! Dari horor bikin merinding sampai drama romansa yang siap bikin mewek, ada apa aja? Yuk, cek daftarnya dan pilih yang cocok buat akhir pekanmu! Meski Idul Adha jatuh di hari Jumat (6 Juni 2025), jadwal rilis film tetap keukeuh di hari Kamis seperti biasa. Rumah produksi dan bioskop nggak main-main, guys, penayangan tetep on schedule! Siap-siap merapat ke bioskop favoritmu di Semarang! Gowok: Kamasutra Jawa – Sensual, Mistis, dan Penuh Makna Sutradara: Hanung Bramantyo Genre: Drama, Thriller Durasi: ±120 menit Rating: Versi Normal (17+), Versi Uncut (21+) Produksi: MVP Pictures, Dapur Film   Film ini bikin heboh karena rilis dalam dua versi: normal (17+) dan uncut (21+). Gowok: Kamasutra Jawa mengusung tema berani seputar seksualitas, budaya Jawa, emansipasi wanita, sampai isu tabu seperti komunisme...
Baca selengkapnya

Jumbo Ngamuk! Film Animasi Indonesia Pertama Kalahkan KKN di Desa Penari!

Gambar
Ada kabar heboh dari jagat perfilman Indonesia yang wajib kita bahas. Bayangin, film animasi Jumbo baru saja bikin sejarah dengan nggondol gelar film Indonesia terlaris sepanjang masa , menggeser KKN di Desa Penari yang udah lama jadi jawara. Penasaran? Yuk, kita ulas bareng! Lewat postingan di X pada 3 Juni 2025, MD Pictures ngasih selamat dan apresiasi gede-gedean buat Jumbo . Bukan cuma MD, Ernest Prakasa juga ikut nimbrung memuji prestasi ini sebagai sesuatu yang "bener-bener luar biasa!" Dan emang iya, sih, soalnya Jumbo berhasil nyalip KKN di Desa Penari dengan jumlah penonton 10.073.332 sampai 10.076.973 dalam 63 hari tayang. Bandingkan sama KKN yang "hanya" mencatat 10.061.033 penonton . Tipis banget, tapi cukup buat bikin Jumbo jadi yang nomor satu! ( Psst, gambar di atas kami comot dari akun X @MDPictures, ya! ) Meski Jumbo animasi dan KKN live-action, keduanya punya benang merah: cerita seram yang bikin bulu kuduk merinding! Tapi, Jumbo, yang disut...
Baca selengkapnya

Tur Pengepungan di Bukit Duri di Semarang: Strategi Pemasaran Joko Anwar yang Menggebrak!

Gambar
Saat Joko Anwar mengumumkan Semarang sebagai salah satu kota tujuan tur promosi Pengepungan di Bukit Duri, warga lokal, termasuk kami di kofindo bioskopsemarang.blogspot.com , langsung kegirangan! Meski tak bisa hadir langsung di acara seru di DP Mall pada 12 April 2025, kami ikut merasakan hype-nya.  Film thriller distopia yang rilis pada 17 April 2025 ini sukses mencatat 1 juta penonton hanya dalam 10 hari, dan tur promosi di Semarang jelas punya andil besar. Apa rahasia di balik strategi pemasaran Joko Anwar yang bikin Semarang heboh? Yuk, kita kulik bersama bagaimana acara ini memikat hati penonton lokal dan menggebrak box office! Semarang dalam Sorotan: Mengapa DP Mall? Ketika mendengar DP Mall dipilih sebagai lokasi tur promosi Pengepungan di Bukit Duri, kami tak terlalu kaget. Bioskop XXI di DP Mall memang jadi magnet bagi penonton, terutama Gen Z, seperti yang pernah kami bahas di blog ini.  Lokasinya yang strategis di tengah kota dan suasana modernnya membuat DP Mal...
Baca selengkapnya

Jadwal Bioskop Semarang: Kamis Minggu Keempat Bulan Mei 2025, Ada 2 Film Baru

Gambar
Minggu terakhir Mei 2025 menghadirkan dua film horor Indonesia yang istimewa, apalagi keduanya rilis lebih awal dari jadwal biasa, yakni pada Rabu, 28 Mei 2025, karena adanya libur nasional. Keren, kan?  Keduanya bergenre horor dengan rating usia 17+, cocok buat kamu yang suka tantangan adrenalin. Yuk, intip dua film baru ini dan jadwal tayangnya di bioskop Kota Semarang! Waktu Maghrib 2: Teror Jin Kembali Mencekam Sekuel dari Waktu Maghrib (2023) ini melanjutkan kisah mencekam di Jatijajar, Jawa Tengah, 20 tahun setelah kejadian di film pertama. Kali ini, jin Ummu Sibyan bangkit lagi di desa Giritirto, meneror Wulan dan teman-temannya. Selain horor supranatural, film ini juga menawarkan aksi kejar-kejaran berdarah dengan golok dan parang, plus konflik batin dan trauma tokoh Adi yang diperankan Omar Daniel. Disutradarai oleh Sidharta Tata , yang juga mengarahkan film pertamanya, Waktu Maghrib 2 tetap konsisten dengan gaya horor khas Rapi Films. Durasi 107 menit ini dijamin bikin j...
Baca selengkapnya

Hari Ke-9, Film Pengepungan di Bukit Duri Sukses Kuasai Seluruh Bioskop Kota Semarang

Gambar
Perilisan Pengepungan di Bukit Duri bertepatan dengan momen Lebaran, saat persaingan di bioskop sedang ketat-ketatnya. Di Kota Semarang, film karya sutradara Joko Anwar ini menghadapi tantangan berat: hanya tayang di 4 bioskop pada hari pertama. Jumlah layar yang terbatas ini membuat kami, awalnya meragukan strategi promosi film ini bakal membuahkan hasil. Kami bahkan sempat menulis catatan khusus di blog ini untuk mengapresiasi kehadiran para pemain yang menyapa penonton di bioskop-bioskop Semarang. Tapi jujur, saat itu kami pesimistis. Apakah kunjungan mereka cukup untuk menggairahkan minat penonton di tengah gempuran film Lebaran lainnya? Daftar bioskop : Mangkang (Hari pertama) Java Citra DP Central City (Hari ke-5) Queen The Park Setiabudi Uptown Paragon (Hari ke-8) Tentrem Majapahit (Hari ke-9) Ternyata, kami salah. Perlahan tapi pasti, Pengepungan di Bukit Duri mulai menunjukkan taringnya. Film berdurasi 118 menit ini sukses memikat penonton, terutama kalangan pelajar, hingga...
Baca selengkapnya